468x60 Ads

c
Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >
0 komentar

mohon maaf bagi para pembaca karena sudah lama tidak memperbarui isi blog ini, di karenakan kesibukan saya.. mohon dimaklumi

Cara Menjadi Pintar

0 komentar

"ORANG PINTAR ADALAH ORANG YANG BERUSAHA MEMBANGUN RUMAH YANG BAGUS DIDUNIA DAN ISTANA DI AKHERAT" caranya belajar dan bekerja, beramal dan beribadah. Jangan menjadi orang bodoh yaitu hanya memilih salah satunya saja, sedangkan sudah jelas kita hidup didunia ini dan pasti akan meninggal. Dan jangan menjadi orang yang sangat bodoh, di dunia melarat di akherat disiksa. contohnya penjahat dan kriminal.

Atau jangan jadi orang yang mempermainkan Tuhan atau agamanya sendiri. Jangan menjadi orang Atheis yang bodoh. Banyak ilmuwan menjadi Ahteis karena hukum kekekalan energi, banyak ahli agama dan umat lainnya menjadi atheis karena kitab mereka saling bertentangan, atau dalam arti kitab asli yang berasal dari Tuhan sudah mereka acak-acak oleh ketua agama mereka masing-masing. Sehingga Islam adalah agama penyempurna, tidak bertentangan dengan sains tetapi sejalan.

saya sarankan janganlah mempermainkan dan memanipulasi atau merubah-rubah kitab agama sendiri, karena akan ada balasannya di hari akhir nanti.

Penjelasan Yang Lebih
Dalam kehidupan sehari-hari pastinya ada yang ditanyakan ini disebabkan karena memang tidak mengetahui apa itu atau mengalami kesulitan terhadap suatu hal. Untuk memperoleh jawaban maka bertanyalah orang kepada orang lain, entah itu teman, orang yang lebih pintar atau sembarang orang di jalanan. Tetapi seringkali pertanyaan yang diajukan sangatlah “terburu-buru”, inilah yang harus diperbaiki karena akan mendapatkan jawaban yang terburu-buru juga. Lalu apa maksud dengan terburu-buru tadi? Mari simak contoh berikut.

Contoh Pertanyaan

Pertanyaan dan jawaban pertama:
  • Nikki: Gimana sih supaya cepat pintar?
  • Riandi: Belajar..
Pertanyaan dan jawaban kedua:
  • Nikki: Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui bahwa teman baik Anda mengalami kecelakaan?
  • Riandi: Jawab pertanyaan saya dulu, bagaimana perasaan Anda ketika melihat teman baik Anda ditabrak mobil dan mengalami gegar otak?
Pertanyaan dan jawaban ketiga:
  • Nikki: Saya mengalami masalah belajar, masalah saya adalah bahwa saya tidak bisa berkonsentrasi ketika membaca buku pikiran saya selalu saja kemana-mana. Saya sudah tidur dengan waktu yang cukup dan makanan yang saya makan juga bergizi semua, kira-kira bagaimana saran Anda dalam mengatasi masalah dalam berkonsentrasi ini?
  • Riandi: Usaha Anda sudah baik dalam mengatasi masalah Anda, coba sekarang ceritakan pada saya tentang pikiran yang selalu muncul ketika Anda memulai membaca buku, jika saya menemukan masalah yang lebih penting daripada masalah tidur  mungkin saya bisa memberikan beberapa tips untuk mengatasi masalah yang lebih penting tersebut.

Penjelasan

Mari kita cek satu persatu pertanyaan tersebut. Pertanyaan pertama ini seringkali digunakan bahkan dengan variasi yang berbeda seperti “bagaimana supaya cepat kaya?”, “Gimana sih cara membuat makanan enak?” dan lain-lain. Pertanyaan semacam ini sangatlah terburu-buru! Singkat dan tidak jelas. Coba dipelajari lebih jauh lagi tentang pertanyaan pertama, cepat pintar apaan nih? Pintar nyopet? Kalau mau pintar nyopet ya belajar nyopet, kalau mau pintar menguasai Windows silakan belajar dengan Bill Gates. Pertanyaan sejenis ini besar kemungkinan mendapat jawaban yang slengean loh.
Sekarang pertanyaan kedua. Tentang perasaan, bahkan ini sering kali ditanyakan oleh seorang reporter di republik tercinta ini. Pertanyaan kedua ini apabila ditanyakan, seolah-olah ingin mendapatkan jawaban seperti “wah kalau teman baik saya kecelakaan saya akan senang sekali..” Pertanyaan semacam ini tentunya membuat orang gemas dan tidak membuat orang terlihat pintar bahkan sebaliknya, kayak ga ada pertanyaan lain aja..
Nah sampai juga di pertanyaan ketiga. Pada pertanyaan tersebut, orang yang ditanyakan akan lebih tahu apa masalah sebenarnya dan juga menimbulkan kesan serius dan penting bahwa pertanyaan tersebut layak diberikan jawaban yang tepat. Sang penanya pun membuat image bahwa Ia benar-benar mengalami masalah dan ingin mengatasinya. Ia juga memberikan informasi tambahan bahwa Ia telah berusaha untuk mengatasi masalahnya, ini membuat yang ditanyakan lebih mengetahui tingkat keseriusan si penanya ini. Hal ini membuat yang ditanyakan menjadi serius dan tidak main-main dalam menjawab, kalau pun yang ditanyakan tidak bisa menjawab Ia akan memberikan alasan tertentu dan untung-untung dia bersimpati dengan masalah tersebut dan merekomendasikannya kepada pihak yang lebih expert.

Penutup

Membaca dan memahami tulisan di atas akan membuat orang lebih pintar dalam memberikan pertanyaan. Jadi pertanyaan yang diajukan bukanlah berbagai pertanyaan sampah atau pertanyaan “terburu-buru”. Di sini juga ada kondisi tertentu yang tidak mengharuskan penggunaan jenis pertanyaan ketiga misalnya ketika bertanya jalan, tempat meletakkan barang di rumah, dan sejenisnya. Perlu diperhatikan pula apakah calon orang yang akan ditanyakan kira-kira mengerti persoalan Anda atau tidak, jika tidak mengapa Anda menghabiskan waktu Anda untuk bertanya kepadanya? Jangan-jangan Anda menanyakan soal mesin kepada seorang Internet marketer. Sekian tips bertanya, good luck!